-->
Pasang Iklan

Review Biografi Andrea Hirata

Spot Iklan 768x90 120x120 300x250 Tersedia, Hubungi Via Facebook

Jika hidup itu ibarat kopi, mungkin pahit rasanya. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berfikir untuk membuat kopi itu menjadi manis untuk dinikmati. Carilah sesuatu yang bisa menjadikan hidup itu menjadi manis, bukankah soal rasa hanya masing-masing dari kita yang menciptakannya?

Selamat menikmati Hidup :-)





Nama Asli : Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun

Nama Pangilan : Andrea Hirata

Tempat Tangal Lahir : Belitung, 24 Oktober 1967

Karir : Penulis, Novelis, Staf PT Telkom 

Pendidikan : SD Muhamadiyah, S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, S2 Universite de Paris Sorbonne (Perancis), Sheffield Hallam University (Inggris).

Karya : Laskar Pelangi (2005), Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), Maryamah Karpov, Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi Song Book (2012), Ayah (2015). Penghargaan : Khatulistiwa Literaly Award (KLA) 2007, Aisyiyah Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, Winner of BuchAwards Germany 2013, Winner of New York Book Festival 2013 (general fiction category), Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) from University of Warwick 2015. 

Keterangan : Andrea Hirata terlahir dengan nama Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun (lahir di Belitung, 24 Oktober 1967; umur 48 tahun) adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Ia berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. setelah lulus dari S1 Falkutas Ekonomi UI Andrea Hirata mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk mengambil gelar master di Universite de Paris Sorbonne, Perancis serta Sheffield Hallam University, di Inggris. Pada tahun 1997, Andrea Hirata resmi menjadi pegawai PT Telkom. Rencananya untuk menuliskan pengabdian sang inspiratornya kembali ketika Andrea Hirata menjadi relawan untuk korban tsunami di Aceh. Ketika dia melihat rumah, sekolah, dan berbagai bangunan yang ambruk, memorinya akan masa kecilnya dan tentu saja, Bu Mus memantapkan hatinya untuk menuliskan perjuangan guru tercintanya itu ke dalam sebuah karya sastra. Kemudian, Andrea Hirata berhasil membuat novel Laskar Pelangi hanya dalam waktu tiga minggu. Walaupun awalnya Andrea Hirata tidak berniat untuk mempublikasikan novel atau mengirimkannya pada penerbit yang berjudul "Laskar Pelangi" namun tetap sampai pada penerbit. Begitu banyak penghargaan yang Andrea Hirata terima. Beberapa di antaranya adalah penghargaan dari Khatulistiwa Literaly Award (KLA) 2007, Aisyiyah Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, Winner of BuchAwards Germany 2013, Winner of New York Book Festival 2013 (general fiction category) dan terakhir Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari University of Warwick pada tahun 2015. Setelah sukses dengan novel tetralogi (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Andrea merambah dunia film. Novelnya yang pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama pada tahun 2008. Dengan menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, film ini menjadi film yang paling fenomenal di 2008. Dan jelang akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles Films dan Mizan Production kembali merilis sekuelny selanjutnya yang berjudul Sang Pemimpi.
Pasang Iklan
b Comments