-->
Pasang Iklan

Review dan Sinopsis The Little Prince 2016

Spot Iklan 768x90 120x120 300x250 Tersedia, Hubungi Via Facebook

Jika hidup itu ibarat kopi, mungkin pahit rasanya. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berfikir untuk membuat kopi itu menjadi manis untuk dinikmati. Carilah sesuatu yang bisa menjadikan hidup itu menjadi manis, bukankah soal rasa hanya masing-masing dari kita yang menciptakannya?

Selamat menikmati Hidup :-)




Judul Film : The Little Prince

Sutradara : Mark Osborne

Produser : Dimitri Rassam, Paul Rassam, Aton Soumache, Alexis Vonarb

Penulis Naskah : Irena Brignull, Bob Persichetti

Genre : Adventure / Fantasy / Science Fiction

Tayang : 18 Maret 2016

Musik : Richard Harvey, Hans Zimmer

Sinematografi : Kris Kapp

Rumah Produksi : Onyx Films, Mikros Image, Orange Studio, On Entertainment, Paramount Animation

Distributor : Paramount Pictures, Warner Bros, AR Film, NetFlix


MPAA : PG

Negara : Perancis

Pengisi Suara : Jeff Bridges Sebagai The Aviator, Paul Rudd sebagai Mr. Prince, Riley Osborne sebagai The Little Prince, Mackenzie Foy sebagai The Little Girl, Marion Cotillard sebagai The Rose, Rachel McAdams sebagai The Mother, Bud Cort sebagai The King, Benicio Del Toro sebagai Th Snake, James Franco sebagai The Fox, Paul Giamatti sebagai The Academy Teacher, Vincent Cassel sebagai The Fox

Review : 
Film The Little Prince atau Le Petit Prince memperkenalkan kita pada sosok Gadis Kecil yang terjebak dalam hubungannya dengan Sang Ibu. Diceritakan bahwa kegagalannya masuk dalam Werth Academy adalah buah kesalahan Sang Ibu yang terlalu mengatur tanpa memberikan ruang gerak bagi Gadis Kecil untuk berekspresi. Brignull dan Persichetti memang tidak secara terang-terang menyalahkan Sang Ibu sekalipun berupa dialog. Tapi, mereka menuntut penonton untuk lebih peka dan memahami keadaan tersebut dengan pikiran yang lebih terbuka.

Sebagai tontonan bagi anak-anak, “The Little Prince” rasanya memang tidaklah mudah. Bahkan bagi penonton dewasa sekalipun, membutuhkan penghayatan yang lebih dalam untuk memahaminya. Selain itu diperlukan pula imajinasi yang tinggi untuk merangkai setiap plot dan scene yang tersaji lewat cerita maupun visualisasi animasi dan stop-motion-nya. Untuk target penonton film ini tidak hanya bagi penonton anak-anak semata, melainkan juga penonton dewasa. Bagi anak-anak, film ini adalah sarana memperkuat daya imajinasi dan upayanya menegaskan untuk menikmati masa kecil yang indah tersebut. Bagi dewasa, film ini kembali mengingatkan bahwa kebahagian kecil yang hilang ketika dewasa mungkin saja terkubur dalam-dalam setelah melewati masa kanak-kanak. Alhasil, The Little Prince berhasil memaksa saya untuk menggali lagi memori indah di masa kecil tersebut.


Sinopsis :
Seorang gadis muda yang kehilangan masa kecilnya, karena dirinya selalu disuruh belajar trus menerus demi masa depan yang bahagia . Tetapi ketika ia membentuk pertemanan bersama tetangganya yang eksentrik dan baik hati, The Aviator, Gadis muda itu belajar tentang keajaiban dan kisah dari Little Prince, seorang anak yang jatuh dan tersesat di Padang Pasir setelah jatuh dari Astroid. Sampai akhirnya gadis muda itu mencoba melakukan sebuah perjalanan ajaib ke dunia imajinasinya itu sendiri dimana ia akan belajar dan semuanya itu akan bisa dilihat melalui hati.

Keterangan :
Film Animation yang berjudul The Little Prince atau Le Petit Prince asal negara Perancis merupakan film yang di adaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Antoine de Saint-Exupéry. Film ini sebenarnya di jadwalkan rilis pada 22 Oktober 2015 namun di undur sampai pada 18 Maret 2016. Di bawah naungan Rumah Produksi Onyx Films, Mikros Image, Orange Studio, On Entertainment, Paramount Animation dan sutradara Mark Osborne menyelesaikan produksi film ini dengan sempurna dengan total biaya $ 81.200.000


Pasang Iklan
b Comments