Review dan Sinopsis Negeri di Ujung Tanduk Tere Liye
Spot Iklan 768x90 120x120 300x250 Tersedia, Hubungi Via Facebook
Jika hidup itu ibarat kopi, mungkin pahit rasanya. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berfikir untuk membuat kopi itu menjadi manis untuk dinikmati. Carilah sesuatu yang bisa menjadikan hidup itu menjadi manis, bukankah soal rasa hanya masing-masing dari kita yang menciptakannya?Selamat menikmati Hidup :-)
Keterangan
Judul Novel : Negeri di Ujung Tanduk
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Inspirational, Political Society
Terbit : 3 Januari 2013
ISBN : 9789792294293
Halaman : 369
Dimensi : 13,5 cm x 20 cm
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Terbit : 3 Januari 2013
ISBN : 9789792294293
Halaman : 369
Dimensi : 13,5 cm x 20 cm
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Karakter
- Thomas
- Rudi
- Liem Soerja
- Kris
- Maggie
- Maryam
- JD
- Opa
- Kadek
Review
Novel yang berjudul Negeri di Ujung Tanduk merupakan karya ke 18 Darwis / Tere Liye berdasarkan tahun tebit.
Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye adalah sekuel dari Negeri Para Bedebah. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kejadian dalam novel ini berlangsung setahun setelah kejadian dalam prekuelnya. Tere Liye menggunakan teknik berkisah yang tidak berbeda dengan yang dilakukannya dalam Negeri Para Bedebah. Setelah memunculkan permasalahan di bagian awal novel, kegentingan situasi diciptakan untuk membawa sang karakter utama mengerahkan semua kemampuannya untuk memutuskan rantai kejahatan yang menantang nyalinya. Di penghujung upayanya sebagai tokoh pahlawan, sang protagonis akan diberikan kemenangan, namun selalu datang secara tak terduga.
Karakter Thomas dalam Negeri di Ujung Tanduk, masih sama seperti Thomas dalam Negeri Para Bedebah. Ia juga masih menikmati kesenangan bertarung, yang telah berpengaruh besar dalam pembentukan karaktenya sebagai seorang pejuang tangguh. Ia masih Thomas yang memiliki kehidupan steril cinta. Saya menduga, sampai novel ini berakhir, cinta belum menjadi prioritas Thomas, sekalipun Tere Liye menampilkan karakter perempuan menarik seperti Maryam, wartawati review mingguan yang menyusul Thomas ke Makau untuk mewawancarainya. Thomas sedang membutuhkan bantuan orang di sekitarnya untuk mendukung perjuangannya. Maka, Maggie, sang sekretaris yang cekatan, masih tetap muncul dalam novel ini. Demikian pula Rudi, polisi yang menjadi teman Thomas sejak bertemu di klub petarung Jakarta. Liem Soerja alias Om Liem, meski dalam status tahanan, bertekad membantu Thomas demi sebuah kehormatan dan penghargaan yang menghilang dari kehidupannya. Tere Liye menambahkan satu karakter pendukung yang dibutuhkan Thomas, yaitu Kris, staf khusus bagian teknologi Informasi, yang memiliki latar belakang sebagai peretas jaringan amatir. Opa dan Kadek, masih ditampilkan tapi kehadiran mereka di sini tidak menjadi elemen penting.
Seperti dalam Negeri Para Bedebah, Tere Liye menggunakan narator orang pertama, yaitu dari sudut pandang Thomas, untuk menggulirkan kisahnya dalam novel ini.
Sinopsis
Negeri di Ujung Tanduk kehidupannya semakin rusak, bukan karena orang jahat semakin banyak, tapi semakin banyak orang yang memilih tidak peduli lagi.
Di Negeri di Ujung Tanduk, para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan, bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan, tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendirian.
Tapi di Negeri di Ujung Tanduk setidaknya, ada seorang petarung sejati akan memilih jalan suci, meski habis seluruh darah di badan, menguap segenap air mata, dia akan berdiri paling akhir, demi membela kehormatan.