Review dan Sinopsis Sultan's Harem Colin Falconer
Spot Iklan 768x90 120x120 300x250 Tersedia, Hubungi Via Facebook
Jika hidup itu ibarat kopi, mungkin pahit rasanya. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berfikir untuk membuat kopi itu menjadi manis untuk dinikmati. Carilah sesuatu yang bisa menjadikan hidup itu menjadi manis, bukankah soal rasa hanya masing-masing dari kita yang menciptakannya?Selamat menikmati Hidup :-)
Keterangan
Judul Novel : Harem Sang Sultan / The Sultan's Harem
Penulis : Colin Falconer
Penerbit Asal : Three Rivers Press
Penerbit Indonesia : Serambi
Genre : Fiction
Terbit Asal : 24 Mei 2005
Terbit Indonesia : 1 Agustus 2012
ISBN Asal : 978-1400083121
ISBN Indonesia : 978-979-024-387-3
Dimensi Novel : 14 x 20,5 cm
Jumlah Halaman : 720
Negara : Australia
Alih Bahasa : Fahmi Yamani
Karakter
- Sultan Suleiman
- Valide Sultan
- Gulbehar
- Russelana
- Hurrem
- Mustafa
- Abbas Masouf
- Antonio
- Serena
- Julia Gonzaga
- Ludo Vici Gambetto
Review
Novel yang berjudul Harem Sang Sultan / The Sultan's Harem merupakan karya ke empat di tulis Colin Falconer setelah pindah menetap ke Australia.
Novel ini Berlatar abad ke 16 di Istanbul, ibu kota imperium Turki-Utsmani pada puncak kejayaannya, novel memukau ini berkisah seputar Sultan Suleiman yang Agung dan para selir muda yang muda dan bergairah.
Suleiman yang Agung dikenal sebagai sultan penguasa pada masa kejayaan Kesultanan Utsmani. Ia menjadi sultan untuk menggantikan ayahnya, Selim Khan, pada tahun 1520 dan berkuasa sampai saat kematiannya, 5 September 1566. Suleiman yang Agung juga dikenal sebagai pendobrak tradisi yang menyatakan bahwa seorang sultan tidak bisa menikah.
Namun seorang Perempuan berhasil mengoda Pak Sultan Suleiman untuk mengikatkan diri dalam pernikahan adalah Roxelana atau Russelana.
Sebelum Russelana, Suleiman hanya mempunyai satu perempuan yang dijadikannya haseki atau selir, yaitu Gülbehar. Gülbehar dikenal sebagai perempuan paling cantik dalam sejarah Utsmani. Perempuan berambut cokelat dan bermata hijau ini memberikan Suleiman seorang putra, Mustafa. Mustafa adalah Shahzade, satu-satunya anak yang akan menjadi sultan berikutnya. Sebuah kenyataan yang tidak merusuhkan hati Suleiman mengingat sejarah Utsmani yang berlumuran darah. Saat Suleiman diangkat menjadi sultan, ayahnya terpaksa membunuh semua saudara lelakinya agar tidak mendapatkan batu sandungan dari dalam keluarga.
Konflik dimulai saat Hürrem muncul. Ia seorang gadis Ukraina yang cantik, berkulit pucat, bermata hijau, dan berambut merah. Setelah menjadi salah satu selir raja, ia terperangkap dalam kebosanan. Sultan tetap mempertahankan Gülbehar sebagai haseki, dan itu berarti tidak ada tempat di hati sang raja untuk memikirkan para gadis selir lainnya, termasuk Hürrem. Maka, ia pun bertekad mengubah kondisinya saat itu, mencari jalan masuk ke dalam kamar tidur Suleiman. Sejak tekadnya mengeras, ia berubah menjadi perempuan jahat dan licik yang tidak ada bandingannya. Di tempat di mana tidak ada seorang pun laki-laki diperkenan masuk kecuali sultan sendiri, Hürrem melihat peluang untuk memanfaatkan Kapi Aga, si Kasim Kulit Putih. Ia segera melancarkan rayuan sekaligus ancaman yang membuat Kapi Aga terpojok dan mau tidak mau harus berusaha mendukung ambisi Hürrem. Jalan Hürrem menuju kamar tidur Suleiman pun terbuka lebar. Valide Sultan Ibu dari Sultan berhasil dihasut untuk mengecam kehidupan Suleiman dengan Gülbehar yang hanya mempunyai satu anak.
Walaupun sedang hamil muda oleh Kapi Aga, Hurrem ingin anaknya menjadi penguasa ke Sultanan kelak. Berbagai cara di lakukannya mulai dari ambisi seorang gadis jahat hingga menjadi perempuan pilihan sultan, Hürrem memberikan Suleiman pengalaman seksual yang selalu menggairahkan. Selanjutnya, di atas tempat tidur, mereka tidak hanya bercinta tapi juga membicarakan masalah politik dan berbagai kebijakan Suleiman. Hubungan Hürrem dan Suleiman kini menjadi jauh lebih kuat dibandingkan hubungan Gülbehar dengan Suleiman. Apalagi setelah Hürrem berhasil membuat Suleiman murka pada Gülbehar dan akhirnya mengasingkan perempuan cantik itu...
Selama membaca novel ini, ketebalannya seakan-akan terlupakan, karena penulis berhasil menetaskan kisah dengan plot yang bergerak cepat dan dikendalikan dengan matang. Setiap intrik, tokoh dan peristiwa, baik faktual maupun fiktif, Seluk-beluk harem, sudut-sudut Istana Topkapi, kanal-kanal Venesia, pegunungan Persia, dan ombak Bosphorus, semuanya menjadi unsur yang melengkapi kisah tentang masa kejayaan sebuah imperium Islam yang pernah menguasai lebih dari separuh dunia dapat menghanyutkan pembaca tepian untuk menyelesaikan pembacaan hingga akhir.
Sinopsis
Sultan Suleiman hidup bersama dengan ratusan gadis jelita yang dikumpulkan dari sudut-sudut kekhalifahan Turki. Gadis-gadis di dalam harem ini dirawat dan dipercantik layaknya barang berharga untuk kelak disajikan ke ranjang sang Sultan. Namun, Sultan Suleiman—sang Penguasa Dunia, Raja segala Raja hanya menyayangi satu dari mereka yakni Gülbehar, sang Mawar Musim Semi.
Semua itu berubah setelah Hürrem masuk ke dalam harem. Hürrem, gadis molek berdarah Tatar yang cerdik dan ambisius, melakukan berbagai intrik demi mendapatkan perhatian utama sang Sultan dan menguasainya sepenuhnya. Dia pun menyingkirkan orang-orang terdekat sang Sultan satu per satu. Suleiman yang dibutakan oleh gairah asmara, harus mengorbankan banyak hal, termasuk melanggar tradisi Kesultanan Utsmani, demi menjaga wibawa dan kekuasaannya, sekaligus memuaskan hasratnya terhadap Hürrem.