Review dan Sinopsis Tesaurus Bahasa Indonesia Eko Endarmoko
Spot Iklan 768x90 120x120 300x250 Tersedia, Hubungi Via Facebook
Jika hidup itu ibarat kopi, mungkin pahit rasanya. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berfikir untuk membuat kopi itu menjadi manis untuk dinikmati. Carilah sesuatu yang bisa menjadikan hidup itu menjadi manis, bukankah soal rasa hanya masing-masing dari kita yang menciptakannya?Selamat menikmati Hidup :-)
Keterangan
Judul Buku : Tesaurus Bahasa Indonesia / Tesamoko : Tesaurus Bahasa Indonesia
Penulis : Eko Endarmoko
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Genre : Education
Terbit : 2 Mei 2016
ISBN : 9786020325774
Dimensi Buku : 170 mm x 250 mm
Jumlah Halaman : 832 + iv
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Review
Buku yang berjudul Tesaurus Bahasa Indonesia / Tesamoko : Tesaurus Bahasa Indonesia adalah buku edisi kedua atau edisi perbaikan dari buku pertamanya berjudul sama yang terbit pada tahun 2006.
Buku Tesamoko edisi kedua memiliki perbedaan yakni terdapat 29.865 lema dan sublema pada tesaurus, dari lema tersebut, 4.105 di antaranya merupakan lema dan sublema tambahan atau baru, daftar kata disusun sesuai makna yang terlihat dalam bentuk sinonim (padanan kata), antonim (lawan kata), hipernim (kata umum), dan hiponim (kata khusus). Hal ini dilakukan agar dapat mempermudah pembaca menemukan kata yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan isi dalam Tesamoko dibatasi pada tiga hal pokok, yakni mengimbuhkan antonim, menambahkan sejumlah kata baru (mangkrak, spartan), dan menertibkan korespondensi.
Perubahan pada isi Tesamoko ini terjadi karena keikutsertaan banyak pihak dalam pembuatan buku ini. Berbeda dengan edisi pertama, dalam pembuatan tesaurus ini, Eko Endarmoko dibantu oleh tim kecilnya yang disebut Gerombolan Tesamoko. Tim ini terdiri dari teman-teman Moko yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari linguis, pengajar, penyunting, penulis, penerjemah, serta ahli teknologi dan informasi yang mengerti linguistik.
Keikutsertaan Gerombolan Tesamoko ini membuat tesaurus tidak lagi dibuat secara manual, melainkan menggunakan aplikasi daring Tesamoko, aplikasi yang mempermudah input berbagai istilah lama dan istilah baru karena pembuatan melibatkan banyak pihak.
Berbagai perubahan yang terjadi pada Tesamoko ini diharapkan dapat mempermudah pengguna bahasa Indonesia untuk memperkaya kosakatanya. "Bukan saja lewat sejumlah kata bersinonim yang tinggal dipilih, melainkan terutama berkat nuansa makna sehalus-halusnya yang coba saya rekam", kata Eko Endarmoko saat resmi meluncurkan tesaurus bahasa Indonesia edisi kedua pada Senin 23 Mei 2016 di Gedung Kompas Gramedia
Sinopsis Deskripsi
Bagi orang yang berhasrat membahasakan pikiran atau perasaannya dengan tepat cermat atau elok santun, kamus ini merupakan tambang emas kata yang diperlukan. Tesaurus inilah yang dinantikan para penulis, penyair, pengajar, dan pelajar untuk memperagakan bahasa Indonesia yang ranum dan bernas.
ANTON M. MOELIONO – Pendekar bahasa Indonesia
Dalam menulis, saya selalu ingin menghindari satu kata yang sama berulang dalam satu kalimat – bahkan kalau mungkin dalam satu paragraf. Bagi saya tiap karya tulis yang bersungguh-sungguh ibarat sebuah ukiran. Prosesnya memerlukan kreativitas dan ketekunan, inovasi terus-menerus, dan kemauan meneliti pelbagai anasir untuk memasukkan yang "baru" itu. Dalam bahasa Inggris, avontur semacam itu tak sulit; seorang penulis dibantu "kamus" yang siap seperti Roget's Thesaurus; di sana kekayaan sinonim didaftar dengan rapi. Dalam bahasa Indonesia, pernah ada sebuah "kamus sinonim", tapi sekarang tak tahu saya apa nasibnya. Maka buku yang ada di hadapan anda ini sebuah sumbangan besar bagi dunia penulisan kita. Para sastrawan, wartawan, penulis teks iklan, penulis pidato, dan lain-lain akan dapat menimba dari karya Eko Endarmoko ini – sebuah hasil ikhtiar yang bersejarah.
GOENAWAN MOHAMAD – Penyair